Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

13 Oktober 2019

Teks Anekdot: Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, Struktur, Kaidah Bahasa, dan Contoh (Lengkap)

Teks Anekdot




A.  Pendahuluan


Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasi.

Terkadang menghibur, anekdot bukanlah lelucon, karena tujuan utamanya adalah tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan. Anekdot terkadang bersifat sindiran alami.


[[[a target="_blank" href="http://basando.blogspot.com">[[[img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht7D-uEvl8h6hlWtMkNfHHpk508aL27lE8cVRA5oSqDt3NgOSuu11r0KlXgQOdhTYJyZtdVvz2YKinl4JFXXr-m6i8yNiyJyav10LVpiymI1g4iFI_lVBTLzDk98ER67zb3eJcf7ixTtho/s1600/Basando+Mini+Banner.gif" />[[[/a>


B.  Definisi


Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Teks anekdot biasanya bertopik tentang layanan publik, politik, lingkungan, dan sosial.


C.  Tujuan


  1. Agar pembaca tertawa saat membacanya.
  2. Agar pembaca terhibur saat membaca.
  3. Untuk masukan seseorang yang di kritik.


D. Ciri-Ciri


  1. Berupa teks yang mendekati perumpamaan.
  2. Bersifat humor atau lucu.
  3. Dapat mengenai tokoh penting.
  4. Terselip kritikan.
  5. Bersifat menyindir.
  6. Mempunyai tujuan tertentu.
  7. Cerita yang disampaikan hampir mirip dengan dongeng.
  8. Cerita tentang karakter binatang dan manusia sering terhubung secara umum dan terlihat nyata.
  9. Menggambarkan karakter dengan singkat dan langsung pada intinya.


E.  Struktur 


1.  Abstraksi

Abstraksi menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam sebuah teks bernama anekdot. Abstrak ditaruh di awal paragraf dengan fungsi untuk menggambarkan mengenai teks tersebut secara umum agar pembaca dapat membayangkan.

2.   Orientasi

Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.

3.   Krisis

Struktur teks anekdot berikutnya adalah Krisis. Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dengan warna unik juga tidak biasa. Atau bahkan terjadi pasa penulisnya sendiri.

4.   Reaksi

Reaksi berhubungan besar dengan struktur krisis. Reaksi adalah bagian yang akan melengkapi berupa penyelasaian masalah menggunakna cara-cara yang juga unik dan berbeda.

5.   Koda

Seperti penutup, struktur teks anekdot yang terakhir ialah Koda. Koda merupakan bagian yang menutup cerita dalam teks tersebut.


F.  Kaidah Kebahasaan 


1.   Kata kias atau konotasi adalah kata yang tidak memiliki makna sebenarnya.

Kata kias bisa berupa ungkapan dan peribahasa. Ungkapan adalah kelompok kata yang khusus digunakan untuk menyatakan sesuatu sedangkan peribahasa adalah kalimat yang memiliki makna kias.

Contoh:
Ø  daun muda (ungkapan)
artinya: gadis, belum menikah
Ø  Ada udang di balik batu. (peribahasa)
artinya: ada maksud tersembunyi

2.   Kalimat sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan, dan lawan kata atau antonim.

Kalimat sindiran adalah kata-kata sindiran yang disusun sedemian rupa yang bertujuan untuk menyinggung atau menegur lawan biacara. Penyampaian sindiran biasanya diucapkan dengan kalimat pujian yang baik dan halus, namun sebenarnya kata-kata yang diucapkan sangat berlawanan dengan kenyataan yang terjadi sehingga menimbulkan kesan ironi.

Contoh:
Ø  Peristiwa yang terjadi di Indonesia diandaikan jika terjadi di negeri orang. (sindiran dengan pengandaian)
Ø  Badannya semakin lama semakin kurus seperti es lilin. (perbandingan)
Ø  Orang pintar dikatakan bodoh dan orang bodoh dikatakan pintar. (antonim)

3.   Pertanyaan retoris

Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.

Contoh:
Apakah kamu mau meninggal hari ini?

4.   Kalimat yang menyatakan ajaran moral/pesan kebaikan


5.   Konjungsi

Konjungsi adalah kata hubung. Kata hubung yang sering digunakan dalam teks anekdot adalah kata hubung waktu (konjungsi temporal).

Contoh:
setelah, lalu, kemudian dan sebab-akibat yaitu, maka, karena, oleh sebab itu.

6.   Kalimat pengandaian digunakan penulis untuk berandai-andai.



G. Contoh (1)


1.   Contoh Teks Anekdot


Anak Saya Kerja Bersama Negara!


Pada suatu hari, Seorang Presiden Negara I tertarik dengan dagangan kue dipinggir jalan. Lalu kemudian dia membelinya.

Semacam ada rasa ketertarikan yang besar pada penjual kue tersebut. Hal itu membuat Sang Presiden bertanya.

Presiden: “Sudah berapa lamakan ibu menjual kue unik ini?”

Penjual kue: “Alhamdulillah, pak, sekitar 30 tahun lebih saya berjualan kue ini.”

Presiden: “Sendirian?”

Penjual kue: “Iya, pak.”

Presiden: “Lho, anak ibu tidak ikut membantu?”

Penjual kue: “Tidak, pak, mereka sibuk semua. Saya punya anak 4; yang pertama bekerja di KPK, kedua di POLDA, ketiga di Kejaksaan Negeri, dan yang terakhir di DPR, pak.”

Sang Presiden menggelengkan kepala tidak percaya. Mungkin dia berpikir kok bisa anak-anaknya sukses tapi ibunya sendiri jualan kue di pinggir jalan.

Pengawal presiden dari belakang nyeletuk, “Hebat, meskipun hanya berjualan kue, ibu bisa menjadikan anak-anaknya sukses dan tetap rendah hati.”

Mendengar itu Sang Presiden melanjutkan pertanyaannya.

Presiden: “Hebat ibu! Kalau boleh saya tahu, apa jabatan anak ibu di KPK, POLDA, Kejaksaan Negeri, dan DPR?”

Penjual kue: “Ya … sama, pak, jualan kue.”

Sang Presiden kemudian tercengang mendengar jawaban penjual kue tadi. Sambil sedikit menahan tawa, presiden membeli kue dan melanjutkan perjalanannya.


2.   Analisis Struktur Teks Anekdot


Judul:
Anak Saya Kerja Bersama Negara!

Abstraksi:
Pada suatu hari, Seorang Presiden Negara I tertarik dengan dagangan kue dipinggir jalan. Lalu kemudian dia membelinya.

Orientasi:
Jawaban penjual kue, “Alhamdulillah, pak, sekitar 30 tahun lebih saya berjualan kue ini.”

Krisis:
Penjelasan penjual kue mengenai keempat anaknya, ““Tidak, pak, mereka sibuk semua. Saya punya anak 4; yang pertama bekerja di KPK, kedua di POLDA, ketiga di Kejaksaan Negeri, dan yang terakhir di DPR, pak.”

Reaksi:
Sang Presiden menggelengkan kepala tidak percaya. Mungkin dia berpikir kok bisa anak-anaknya sukses tapi ibunya sendiri jualan kue di pinggir jalan.

Koda:
Sang Presiden kemudian tercengang mendengar jawaban penjual kue tadi. Sambil sedikit menahan tawa, presiden membeli kue dan melanjutkan perjalanannya.


H. Contoh (2)


Baju Tahanan KPK


Abstraksi
Ada dua orang kader partai politik, panggil saja namanya Toni dan Jono. Mereka sama-sama ingin mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Orientasi
Setelah memberikan berkas persyaratan pencalonannya ke KPU di wilayahnya, Toni dan Jono pun berbincang-bincang disertai dengan secangkir kopi di kantin gedung itu. Dan sepertinya mereka sedang membicarakan hal yang sangat seru.

Krisis
Toni      : Jon, di negara kita ini sebagian besar politisi sudah banyak yang kaya raya loh!
Jono      : Kalo tentang itu sih aku juga sudah tahu, Ton!
Toni      : Begitu kayanya mereka, mereka bahkan sanggup membeli baju yang paling mahal di Indonesia.
Jono      : Loh, maksud kamu apa itu baju paling mahal?
Toni      : Yaa itu loh Jon, masa gak tahu.
Jono      : Emang apaan Jon?
Toni      : Apalagi lah kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi
Jono      : Loh, kok baju tahanan KPK sih Ton? Bingung aku.
Toni      : Ya iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi sekurangnya-kurangnya perlu mencuri uang negara 1 milyar terlebih dulu, baru dapat mengenakan baju tersebut.
Jono      : Oh, maksud kamu gitu toh, baru sadar dong aku.

Koda
Mereka lalu memesan kopi lagi dan mengingat kembali teman-teman mereka yang sudah bisa memakai baju paling mahal tersebut.

I.    Sumber

https://ekspektasia.com/contoh-teks-anekdot/
https://satriabajahitam.com/contoh-teks-anekdot-singkat/
https://www.eduspensa.id/teks-anekdot/
https://www.pelajaran.co.id/2017/04/pengertian-teks-anekdot-ciri-tujuan-struktur-kaidah-bahasa-dan-contohnya.html
https://www.yuksinau.id/contoh-teks-anekdot/

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog