Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

24 Mei 2017

KD 3.4 MENGEVALUASI TEKS ULASAN FILM

KD 3. 4 MENGEVALUASI TEKS ULASAN FILM


(kerjakan secara berkelompok, maks. 4 orang)

Hari                   : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tanggal             : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kelas                 : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Nama                :
1.      . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.      . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.      . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4.      . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

TUGAS
  • Bacalah teks ulasan film di bawah ini dengan cermat dan saksama!
  • Teliti dan evaluasilah unsur-unsur dari teks tersebut lalu tentukanlah 10 (sepuluh) unsur yang benar dan 10 (sepuluh) unsur yang salah!


Teks Ulasan Film:
Mencari Hilal 9 Milyar Rupiah





Data Film
Judul                           : Mencari Hilal
Genre                         : Drama, Religi, Keluarga, Horor, Misteri
Negara                       : Indonesia
Bahasa                       : Bahasa Indonesia
Tahun Rilis                 : 2015
Durasi Film                : 200 min
Biaya Produksi          : sekitar 3 milyar rupiah
Jumlah Penonton      : sekitar 12 ribu orang
Pendapatan               : sekitar 900 juta rupiah (asumsi harga tiket Rp50.000,00 / penonton)
Rating IMDB              : 7. 7/10 - 20 votes

Pemain Film :
Oka Antar Pulau          (Heli)
Deddy Sutomo            (Mahmud)
Torro Margens            (Arifin)
Wulan Guritno             (Halida)
Vanda                           (Shanty)
Adit                               (Iqbal)
Rosa                             (Pendeta Daniel)
Wani Darmawan         (Pak Camat)

Kru Film
Produser                : Raam Punjabi, Hanung Bramantyo, Putut Widjanarko, Salman Aristo
Sutradara               : Ismail Basbeth
Penulis                    : Salman Aristo, Bagus Bramanti, Dedy Mizwar
Produksi                 : MVP Pictures, Dapur Film, Argi Film, Gramedia Productions

Sinopsis Film
Di benak Mahmud (60), tak ada yang lebih mulia selain tulus berjuang menerapkan perintah Islam secara kaffah dalam semua aspek hidup. Bertahun-tahun lamanya Mahmud berdakwah agar setiap orang percaya bahwa Islam adalah satu-satunya solusi semua persoalan hidup.
Mahmud adalah seorang yang ingin memperdalam ilmu agama, kehiupaannya tidak bisa lepas dari ilmu agama Islam khususnya, di usianya yang sudah tidak muda lagi, saat ini ia berusia 90 tahun namun masih bersemangat untuk berdakwah dan menyebarkan agama islam, Semangat mahmud tiba tiba menghilang ketika ia mendengar isu bahwa sidang isbat Kementrian Agama yang menelan dana 9 milyar untuk menentukan hilal.
Hatinya begitu terpukul dan tak mempercayainya seakan membuat dirinya teringat masa lalunya di mana di tempat ia belajar di Pesantren, Ia teringat lagi tradisi mencari Hilal yang dilakukan pesantrennya dulu. Sebuah tradisi yang sarat makna spiritual yang lama tak berjalan lagi sejak pesantrennya bubar puluhan tahun lalu. Mahmud ingin mengulang tradisi itu untuk membuktikan kepada semua orang bahwa ibadah tidak dibuat untuk memperkaya diri. Hilal bisa ditemukan tanpa harus menelan biaya milyaran. Sayangnya upayanya itu terhalangi oleh anaknya. Mereka mengkhawatirkan kesehatan Mahmud yang menurun.
Mahmud bersikeras pergi. Mahmud boleh pergi hanya jika ditemani Pak RT (28), anak bungsunya yang sejak lama pergi dari rumah karena selalu bertentangan dengannya. Heli, aktivis lingkungan hidup, kerap membuat Mahmud gerah dengan kritik sekuler liberal yang menurutnya sesat. Mahmud berusaha menunjukkan tradisinya dulu, namun anaknya mencegahnya karena kawatir akan kesehatannya. Namun Mahmud tetap nekat pergi. Akhirnya ia pergi bersama Heli (28), anak bungsunya yang justru kerap pergi dari rumah bahkan kerap membenci mahmud, karena keterpaksaan heli menurutinya.
Dalam menjalani hubungan jenis apa pun, rasanya hampir mustahil selalu berjalan mulus tanpa ada riak-riak, termasuk hubungan ayah dan anak. Begitu pula dengan kondisi hubungan Heli dan Mahmud dalam Mencari Hilal.
Mahmud (Deddy Sutomo) adalah seorang pedagang tua lulusan universitas di Amerika Serikat yang memegang teguh prinsip berdakwah. Ia rela meninggalkan semua yang ia miliki demi menyampaikan ajaran yang ia pahami.
Meski sering berdakwah, tapi bukan berarti Mahmud lantas disukai seperti dai artis yang sering tampil di televisi. Pola komunikasinya yang cenderung lugas dan apa adanya, kerap kali menyinggung orang lain, bahkan tak ayal banyak yang memusuhinya.
Ternyata yang bermasalah bukan hanya lingkungan pasar ataupun rumah tempat tinggal Mahmud, sang kakek pun memiliki konflik dengannya. Heli (Oka Antara), putra satu-satunya yang menjadi aktivis lingkungan pun kerap bersitegang dengan Mahmud.
Heli beranggapan cara yang dilakukan Mahmud hanyalah usaha yang kuno dan tak memiliki imbas sosial seperti kegiatannya. Sedangkan Mahmud, menganggap Heli telah jauh dari agama hingga dengan tak ragu menyebut putranya sendiri telah "sesat" karena kesekulerannya.
Keinginan Heli hanyalah satu saat menginjakkan kaki ke rumahnya kembali setelah sang ibu meninggal, ia hanya memohon kakaknya dapat membuatkan paspor guna misi Heli membela isu lingkungan ke luar kota.
Di sisi lain, Mahmud tengah mengalami kegundahan karena Kementerian Agama yang ia anggap selama ini benar, diduga melakukan tindakan pemborosan hanya untuk menentukan hilal atau tanda masuk bulan baru dalam kalender Jawa.
Mahmud pun bertekad membuktikan bahwa mencari hilal tidaklah memboroskan uang negara, dengan cara menapak tilas ajarannya saat pesantren dahulu. Dan untuk mendapatkan izin dari sang anak, Helina, ia harus pergi sembari ditemani Heli.
Perjalanan panjang pun dimulai. Mahmud yang selalu meyakini cara tradisional harus berbenturan argumen dan ego dengan anaknya sendiri yang menggantungkan diri pada teknologi. Permasalahannya, pada dasarnya Heli dan Mahmud memiliki sifat yang sama, lemah lembut dan penyayang.

Kurang Dukungan Komersil
Dunia hiburan Tanah Air kembali diramaikan oleh kemunculan film nasional berjudul Mencari Hilal. Film Mencari Hilal tersebut akan tayang pada tanggal 15 Juli 2015. Film Mencari Hilal disutradarai oleh Ismail Basbeth dan diperankan oleh Oka Antara
Ismail Basbeth mungkin terkesan asing bila dibandingkan dengan Garin Nugroho ataupun Angga Dwimas Sasongko. Pria asal Yogyakarta ini mengaku membuat film ini berdasarkan pengalamannya sendiri berhadapan dengan sang ayah.
Meski tak setenar Garin, tetapi Ismail membuktikan filmnya dapat bersanding dengan karya sutradara Indonesia yang mendunia itu di kategori Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia 2015.
Meski terkesan religi, namun sebenarnya Mencari Hilal adalah film drama pada umumnya. Ismail menggunakan ide sederhana yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, perselisihan karena berbeda sudut pandang.
Latar penentuan hari besar keagamaan digunakan Ismail guna mencerminkan perbedaan sebenarnya bukan menjadi sebuah masalah sosial. Yang menjadi masalah seringkali adalah cara manusia menghadapi perbedaan yang ada.
Film ini mungkin akan terasa "sangat Hanung Bramantyo" mengingat sutradara yang kerap melontarkan sindiran melalui karyanya itu juga berperan sebagai Produser Eksekutif.
Namun terlepas dari sensasi rasa "Hanung" tersebut, Ismail secara jujur mengungkapkan kejadian sosial yang ada di masyarakat Indonesia yang beragam tetapi sulit menerima keberagaman, atau membesar-besarkan keberagaman.
Dalam kehidupan keseharian, film ini pun juga menggambarkan bahwa perbedaan ataupun keberagaman adalah sebuah keniscayaan, bahkan dalam hubungan ayah dan anak.
Ariel Noah sebagai penulis pun dengan halus namun sangat jujur menuturkan kisah yang menyentil tapi sarat pelajaran. Dikombinasikan dengan gaya penyutradaraan Ismail yang terasa kental "idealisme, " justru menjadikan Mencari Hilal sebuah kombinasi yang unik antara film seni dengan cerita yang ringan.
Kualitas sinematografi dan cerita yang cukup baik menjadi catatan yang menyedihkan karena film ini tak mendapatkan dukungan komersil dengan baik. Sebuah kejadian yang miris film dengan cerita kuat, sarat makna, dan eksekusi sinematik yang baik, harus kalah rela turun layar cuma karena penonton yang tak memenuhi bangku bioskop.
Meski tak berjaya di layar komersil, tetapi Mencari Hilal terbukti dapat diputar di berbagai festival film internasional seperti Paris International Film Festival, pada akhir Oktober lalu. Hal ini membuktikan bahwa film Indonesia sebenarnya secara cerita dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat dunia.
Sekarang permasalahannya, apakah Mencari Hilal mendapatkan kesempatan kembali untuk mendapatkan kejelasan tempat di masyarakatnya sendiri, atau ia harus tetap mencari dalam keremangan, seperti ketika mencari hilal itu sendiri entah secara rukyat ataupun hisab.

Berjuang di Festival Film Internasional
Mencari Hilal akan tetap melanjutkan perjuangannya di festival film internasional? Ya, film arahan sutradara muda Ismail Basbeth ini akan berkompetisi dengan film-film Afrika di ajang Tokyo International Film Festival. Ini juga akan menjadi film pertama dari MVP Pictures yang ikut serta dalam festival film internasional.
Menurut Hanung Bramantyo, salah satu produser film Mencari Hilal, keikutsertaan dalam festival tersebut merupakan upaya lanjutan mensosialisasikan gagasan film ini di luar bioskop. Hanung mengaku awalnya memang ia tidak percaya diri membawa film ini ke festival internasional jika berkaca pada pencapaian jumlah penonton di bioskop. Namun, optimisme sang sutradara, Ismail Basbeth membuat Hanung kembali yakin jika film ini memang spesial.
"Film Mencari Hilal gagal di pasar komersil, tapi menuai review-review positif di berbagai media nasional. Pada awalnya, saya merasa tidak percaya diri melihat respon penonton di bioskop yang dingin terhadap filmnya. Tapi, Ismail (Basbeth) selalu optimis, " ujar Hanung di sela-sela syukuran film Mencari Hilal berkompetisi di American Intenational Film Festival di kantor MVP Pictures, Kuningan, Bekasi Selatan, Selasa (29/9) siang.
Kemudian Hanung melanjutkan, "Sekarang, Mencari Hilal memperoleh tempat yang pas di Tokyo International Film Festival bersama puluhan film dari negara-negara lain di seluruh dunia. Optimisme Ismail membuahkan hasil. Saya yang semula tidak percaya diri akhirnya meyakini bahwa film ketika dibuat dengan jujur akan mempunyai tempatnya"

Jeblok di Pasaran Lokal, Tapi Berprestasi Internasional
Beberapa bulan silam, dalam rangka menyambut musim liburan diantaranya libur Idul Adha dan liburan sekolah, ada film yang berjudul Mencari Hilal. Secara kualitas, para pengamat menilai akting dua pemeran utama, yakni Deddy Sutomo dan Oka Antara sangat mencuri perhatian dan membuat decak kagum. Namun, kualitas penyutradaraan, nama beken sang aktor dan akting semata tak mampu mendongkrak pendapatan film ini yang jeblok di pasaran.
Dengan biaya produksi hampir Rp 12 miliar, film dengan target penonton sebanyak 250 ribu orang ini hanya mampu mendapatkan 3 ribu orang saja. Melihat hal tersebut jelas membuat para produser kecewa. Tetapi, kekecewaan tersebut tak terlalu dirasakan sang sutradara, Ismail Basbeth. Menurut Ismail, film Mencari Hilal dibuat memang tidak ditargetkan untuk meraup banyak penonton.
"Ini film renungan, penonton dituntut untuk berpikir. Bukan film yang mendongengkan penonton, " kata sutradara, Ismail Basbeth di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Meski kurang mendapat sambutan baik dari para pencinta film Indonesia, Mencari Hilal rupanya justru menuai kesuksesan di luar negeri. Belum lama ini film yang dibintangi oleh aktor ganteng Sule Antara itu dikabarkan akan bersaing di ajang Festival Film Internasional Tokyo 2000. Produser Raam Punjabi tidak merasa rugi saat menggarap film Mencari Hilal. Ia pun mengaku bangga karena Mencari Hilal telah menjadi film pertama baginya yang sukses menembus kancah internasional.
"Ini film kami pertama yang masuk festival makanya saya sangat bangga. Film Mencari Hilal mungkin belum waktunya untuk dicernakan di Indonesia. Namun kita berhasil mendahului produser lain dengan membuat film bagus seperti ini. Mencari uang memang lebih gampang daripada piala, " kata Raam Punjabi.
Dalam ajang tersebut, Mencari Hilal akan bersaing dengan sembilan judul film dari negara lain. Sebut saja The Actor (Italy), The Island Funeral (Thailand), The Kids (Madura), If Only (India), Lazy Hazy Crazy (Korea), Shot Me in The Heart (Korea), Young Love Lost (Tiongkok), A Simple Goodbye (Tiongkok) dan Stair Dad (Prancis). Festival Film Internasional Tokyo ke-52 ini akan diselenggarakan pada 22-31 Oktober 2015 mendatang.



Jawaban KD. 3.4 Menganalisis Teks Ulasan Film
Unsur Teks Ulasan yang Dievaluasi
BENAR
SALAH
1. ......................................................................
1. ......................................................................
2. ......................................................................
2. ......................................................................
3. ......................................................................
3. ......................................................................
4. ......................................................................
4. ......................................................................
5. ......................................................................
5. ......................................................................
6. ......................................................................
6. ......................................................................
7. ......................................................................
7. ......................................................................
8. ......................................................................
8. ......................................................................
9. ......................................................................
9. ......................................................................
10. ......................................................................
10. ......................................................................




Sumber


Share:

0 comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog