4. Pengatur Lalu Lintas di Pertigaan Asrama - Nikenzha Mahera - lX IIS 3
Pada hari ini tanggal 16 Maret 2017 saya Nikenzha Mahera melakukan wawancara dengan seorang pengatur lalu lintas non formal atau biasa disebut dengan ‘Pak Ogah’ . Saya melakukan wawancara di pertigaan Asrama Brigif dengan narasumber saya yang bernama pak Endang Sukarya. Pak Endang lahir di Bandung pada tanggal 1 Juli 1953 ia sekarang tinggal di Kp Tanah Baru rt04/rw01 Desa Harja Mekar, pak Endang sebenarnya asli orang Bandung namun sudah lama tinggal di Jakarta.
Pada hari ini tanggal 16 Maret 2017 saya Nikenzha Mahera melakukan wawancara dengan seorang pengatur lalu lintas non formal atau biasa disebut dengan ‘Pak Ogah’ . Saya melakukan wawancara di pertigaan Asrama Brigif dengan narasumber saya yang bernama pak Endang Sukarya. Pak Endang lahir di Bandung pada tanggal 1 Juli 1953 ia sekarang tinggal di Kp Tanah Baru rt04/rw01 Desa Harja Mekar, pak Endang sebenarnya asli orang Bandung namun sudah lama tinggal di Jakarta.
Penghasilan yang didapat oleh pak
Endang sebanyak 50.000,- perhari nya kadang itu pun tidak tetap. Sistem
pembagian yang dilakukan oleh pak Endang yaitu bagi hasil dengan pemilik jalan ia
bekerja, biasanya jika pak Endang mendapatkan hasil 50.000,- perhari ia akan
membagi nya untuk pemilik jalan sekitar 25.000,- dan sisa nya untuk ia
sehari-hari.
Sistem kerja
yang pak Endang pakai juga juga bergantian atau shift, biasanya pak Endang
mulai bekerja pada sore hari dari jam 15:30 – 16:00. Status pak Endang sudah
menikah namun belum lama ini istrinya meninggal jadi sekarang statusnya yaitu
Duda dengan 5 orang anak. Anak-anak pak Endang bukan anak kandung melainkan
anak tiri nya, untuk tanggal lahir anak-anak nya pak Endang tidak begitu hafal
dan ingat. Semua anak-anaknya hanya berpendidikan SD.
Untuk tempat tinggal, pak Endang
tinggal disebuah rumah kontrakan. Sedangkan untuk kendaraan pribadi pak Endang
tidak memiliki kendaraan apapun. Pendidkan yang pak Endang capai hanya sampai
SL saja. Pengalaman kerja yang didapat oleh pak Endang dulu ia pernah bekerja
di PT namun sekarang ia hanya bekerja sebagai pengatur lalu lintas nonformal
(Pak Ogah) dan kadang ia juga bekerja sebagai tukang becak itu pun jika ada
yang menyuruhnya.
Tranportasi
yang digunakan untuk ia berangkat kerja tidak ada, ia hanya berjalan kaki dari
rumahnya menuju lokasi tempat kerjanya itu.
Kesan dan
Pesan yang didapat dari beliau hanya ia cukup bekerja seperti ini saja karena
umur nya juga sudah tidak muda lagi dan ia juga tidak punya tenaga yang kuat
lagi seperti dulu namun tetap bersyukur dengan apa yang ada sekarang.
Sumber
0 comments:
Posting Komentar
Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.