3. Pengatur Lalu Lintas di U Turn RS Medirosa - Novita Ayu Kasprianti - XI IIS 3
Pada hari ini saya melakukan wawancara kepada seorang yang mengatur lalu lintas di daerah pertigaan Medirosa yang disebut dengan Pak ogah. Saya melakukan wawancara ini yang berlokasi di daerah Pertigaan Rs.Medirossa Cikarang Utara,saya mewawancarai seseorang yang bernama Dika,lahir di Bekasi 01 Januari 1980 .Beliau berasal dari asli daerah Cikarang yaitu di Tegal Gede, bertempat tinggal di Tegal Gede,di belakang Masjid RT 08/03 Kel.Pasir Sari.
Pada hari ini saya melakukan wawancara kepada seorang yang mengatur lalu lintas di daerah pertigaan Medirosa yang disebut dengan Pak ogah. Saya melakukan wawancara ini yang berlokasi di daerah Pertigaan Rs.Medirossa Cikarang Utara,saya mewawancarai seseorang yang bernama Dika,lahir di Bekasi 01 Januari 1980 .Beliau berasal dari asli daerah Cikarang yaitu di Tegal Gede, bertempat tinggal di Tegal Gede,di belakang Masjid RT 08/03 Kel.Pasir Sari.
Pak Dika berprofesi sebagai Pak ogah
yang membantu tugas polisi untuk mengatur lalu lintas,beliau bekerja
sebagai pak ogah untuk mencukupi kehidupannya,penghasilan Pak Dika ini dalam
sehari per 2 jam karena rollingan dengan personil yang lain itu minimal
Rp.30.000,untuk perminggu bisa mencapai Rp.360.000 – Rp. 720.000 dan untuk
perbulannya bisa memenuhi penghasilan Rp.1.360.000.
Untuk penghasilan perbulannya Pak Dika mencukupi untuk kebutuhan
pribadinya,istri dan 3 orang anak yaitu 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki yang masih bayi,untuk
keperluan pribadinya Pak Dika bisa membeli minum,makan dan rokok setiap
harinya,kemudian Pak Dika juga membiayai 2 orang anaknya yang bersekolah,dan
satunya lagi di rumah dijaga oleh istrinya.Untuk sistem kerjanya Pak Dika yang
berprofesi sebagai Pak Ogah setiap harinya Pak Dika bekerja pada pukul 18:00
sampai dengan 20:00 WIB,pak Dika mendapatkan shift Sore sampai malam karena
harus bergantian dengan personel yang lain yang berjumlah 10 orang dalam sehari
sistem kerjanya pun Rollingan untuk perjamnya.
Pak Dika tinggal bersama istri dan 3
orang anaknya di rumah milik sendiri,pak Dika mempunyai 2 anak perempuan yang
keduanya masih sekolah dan 1 anak laki-lakinya yang masih bayi ketiganya masih
dibawah pengawasan orang tua,beliau tidak memiliki kendaraan setiap hari 2 anak
perempuannya untuk menuju sekolah mereka
menggunakan transportasi umum,untuk pak Dika sendiri setiap hari ia berangkat
bekerja dengan berjalan kaki berangkat maupun pulang.
Pendidikan terakhir pak Dika yaitu SMA,ia juga pernah berpengalaman
bekerja di sebuah Pabrik Mekanik karena di PHK pak Dika memutuskan mencari
kerja yang sampai sekarang masih ia tekuni dan gigih dalam mencari nafkah untuk
kerluarganya dengan berprofesi sebagai Pak Ogah.
Kesan dan Pesan dari beliau adalah
menjadi pengendara yang tertib dalam peraturan lalu lintas,lebih di perhatikan
lagi untuk keselamatan jika bepergian menggunakan kendaraan bermotor,harus bisa
menghargai pekerjaan apapun halal asal jangan sampai mencuri atau melakukan
tindakan kriminal.
Sumber
0 comments:
Posting Komentar
Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.