Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

24 Februari 2014

Rahasia Rencana Cinta

.


http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2014/02/20/putih-abu-dalam-harapan-palsu-633478.html





Siang itu Putri sedang makan siang di kantin sekolah bersama teman-temannya ketika tiba-tiba datang segerombolan peserta didik kelas XII dengan angkuhnya. Mereka sudah terkenal di sekolah dengan sebutan Geng Brody. Nama itu memang diambil dari nama ketua geng mereka, yaitu Brody Michael Williamson. Ya… nama itu memang terdengar tidak seperti kebanyakan nama anak asli Indonesia. Orang tua Brody memang blasteran Amrik dan Aussie. Namun, keduanya sudah lama tinggal di Indonesia. Brody dilahirkan dan dibesarkan di Indonesia, tepatnya di Cikarang. Kota yang penuh dengan kesibukan pabrik-pabrik dalam kawasan industri terbesar — kawasan industri JJ (Jababeka Jurong) — di Indonesia ini merupakan tempat Brody terbentuk mental dan karakternya.

Ayah dan ibu Brody adalah General Manager di dua perusahaan asing yang berbeda. Mereka ditempatkan di Indonesia oleh perusahaan induk di negaranya masing-masing. Ayah Brody berasal dari Amerika, tepatnya kota New York, sedangkan ibunya berasal dari Australia, tepatnya di kota Sidney. Mereka berdua bertemu di Indonesia dan menikah hingga akhirnya mendapatkan anak yang diberi nama Brody. Sejak lahir itulah, Brody tumbuh besar di Kota Cikarang yang “ganas”. Ia besar menjadi remaja yang selalu ingin menang dalam segala persaingan. Tak peduli cara yang harus dilakukannya, pokoknya dia harus mendapatkan apa yang dia inginkan.

***

Putri yang sedang asyik menikmati makanan favoritnya, yaitu nasi goreng sosis spesial, terganggu oleh ulah Brody yang tiba-tiba menyemprotkan saus tomat ke punggungnya. Kontan saja putri marah dan melempar piring berisi nasi goreng ke wajah Brody. Perkelahian hampir tak terhindarkan, namun pedagang-pedagang kantin yang sudah siap sedari tadi langsung memegangi Brody. Sementara teman-teman putri pun menahan dirinya agar tak berbuat lebih jauh. Para pedagang di kantin itu sudah paham dengan watak Putri dan Brody. Jika mereka berdua berjumpa, sudah bisa ditebak apa yang akan terjadi. Ya, tepat seperti kejadian hari ini.

Setelah keduanya berhasil dipisahkan, suasana pun kembali tenang seperti biasa. Tentu saja Putri dan Brody sudah tidak lagi berada di kantin. Setelah pertempuran sengit seperti itu, biasanya mereka berdua akan saling menjauh. Putri menuju ruang ekskul tari dan menghabiskan jam istirahatnya di sana. Setelah kejadian pertempuran seperti hari-hari sebelumnya, teman-teman Putri selalu membelikan makanan bungkusan untuknya. Selanjutnya Putri akan menghabiskan makanan itu dengan tenang di ruang ekskul tari, jauh dari gangguan Brody.

Lalu ke mana biasanya Brody menjauh? Seperti halnya Putri, Brody pun menuju ruangan ekskulnya, yaitu ekskul panjat dinding. Di ruangan ini dia menghabiskan waktu istirahatnya sambil mendengarkan musik rock yang disetelnya dengan volume maksimal dan berjingkrak-jingkrak seolah berada dalam konser musik. Tentu saja guru-guru yang mengetahui hal ini akan menegurnya. Tetapi, setelah sang guru berlalu dan cukup jauh dari ruangan ekskul, Brody akan kembali melakukan aksinya.

***

Mereka yang tidak mengetahui kisah kasih Putri dan Brody, tentu saja akan sulit memahami kelakuan pasangan ini. Tapi, hampir semua siswa dan siswi di sekolah itu tahu kisah cinta mereka. Bahkan, para guru dan pedagang kantin pun mengetahui dengan jelas sejarah kehidupan asmara mereka berdua. Keduanya adalah pasangan yang “aneh” bagi sebagian orang. Namun, bagi sebagian yang lain, mereka adalah pasangan serasi. Sebenarnya mereka dahulu adalah sepasang kekasih yang saling mencintai. Keduanya selalu tampak sangat mesra di sekolah. Ke manapun mereka pergi selalu berdua, bagaikan perangko yang menempel pada amplop surat. Tentu saja hal ini diketahui oleh hampir seluruh penghuni sekolah. Kedekatan mereka ini selalu menjadi perhatian para guru. Jika mereka bertindak agak berlebihan dalam berpacaran, tentu saja guru-guru langsung menegurnya dan mengingatkan mereka.

Kisah cinta mereka berjalan semenjak MOS dimulai. Pada saat itu, Putri dan Brody adalah siswa dan siswi baru di sekolah. Mereka berdua kebetulan mendapatkan hukuman yang sama. Keduanya diminta untuk menghormat bendera Merah-Putih selama 2 jam karena sama-sama terlambat datang ke sekolah. Entah bagaimana ceritanya, pada kegiatan MOS hari itulah hanya mereka berdua yang terlambat datang ke sekolah. Hukuman itu mereka jalani, tapi tentu saja dengan sedikit obrolan perkenalan. Selama 2 jam itulah terjadi awal mula kisah kasih mereka di sekolah.

Hubungan mereka diwarnai dengan cerita putus-sambung beberapa kali. Hingga akhirnya setelah kenaikan kelas X, keduanya benar-benar putus dan tak pernah lagi terlihat bersama. Sebulan, dua bulan, hingga tiga bulan mereka berpisah. Banyak orang yang mengira bahwa mereka akan jadian lagi, tetapi ternyata perkiraan mereka semua salah. Putri dan Brody benar-benar berpisah dan tak pernah lagi berpacaran. Sejak itulah “perang dunia” antara kubu Putri dan Brody sering terjadi.

Beberapa teman Putri dan Brody yang tidak terlalu akrab tentu saja bingung dengan hal ini. Termasuk di dalamnya yaitu para guru dan pedagang kantin di sekolah yang juga heran melihat perubahan sikap mereka berdua. Bagi kebanyakan penghuni sekolah itu, Putri dan Brody dianggap sebagai satu-satunya pasangan yang paling awet dan tampak paling serasi. Mereka adalah perpaduan antara kecantikan-kecerdasan-bakat istimewa seorang gadis dengan ketampanan-kegagahan-keberanian seorang pemuda. Hanya teman dekat Putri dan Brody-lah yang mengetahui alasan perpisahan ini.

***

Pada hari terakhir Ujian Semester Genap, Brody yang biasanya pulang mengantar Putri, tak terlihat batang hidungnya. Putri yang kebingungan mencari Brody akhirnya menghubungi satpam yang berjaga di gerbang sekolah. Menurut penuturan Pak Satpam, selepas ujian semester itu Brody langsung tancap gas mengendarai motor Ninja 250 cc miliknya. Entah pergi ke mana. Masih menurut pengakuan Pak Satpam, sebelum pergi Brody terlihat menelepon seseorang dan sepertinya dia janjian untuk menjemput seseorang yang berada di ujung telepon itu.

Putri yang mempunyai firasat kewanitaan yang cukup kuat, cepat tanggap dan segera mengambil kesimpulan. Sebelumnya memang dia sudah pernah mendengar selentingan kabar bahwa Brody sedang mendekati gadis cantik kelas X di sekolah lain. Putri yang sudah mendapat info mengenai lokasi sekolah yang dimaksud segera menyadari bahwa dia harus mengambil tindakan. Tanpa banyak basa-basi, Putri segera mengajak sahabat-sahabat dekatnya untuk menuju sekolah tersebut. Mereka pun akhirnya tancap gas menyusul Brody.
Sesampainya di sekolah yang dimaksud, Putri tidak langsung masuk dan mencari Brody. Dia menanti di gerbang sekolah itu sambil mengamati motor-motor yang terparkir di depan sekolah. Benar dugaan Putri. Motor Ninja milik Brody terlihat di antara motor-motor itu. Tentu saja Putri mengenali motor tersebut, yang sehari-harinya digunakan Brody untuk mengantar jemput Putri pergi-pulang sekolah.

Putri mencari posisi yang tepat untuk mengintai dan menunggu Brody keluar dari sekolah tersebut. Tak berapa lama kemudian muncullah sosok Brody yang menunggangi motor Ninja kesayangannya itu. Sekali lagi dugaan Putri benar. Brody membonceng gadis cantik yang selama ini sering digosipkan sedang dekat dengannya. Dengan sigap Putri segera mengeluarkan ponsel miliknya dan mengarahkan kepada Brody. Jepret, jepret, jepret! Putri mendapatkan barang bukti.

Keesokan harinya Putri menemui Brody di kelasnya dan tanpa basa-basi langsung menyodorkan foto-foto yang didapatnya kemarin. Tak banyak ocehan yang keluar, selain caci-maki dan sumpah serapah yang mengalir deras dari mulutnya. Namun, pada bagian akhir dari perang mulut itu ada satu kata yang diucapkan Putri yang sangat jelas dan pasti didengar oleh seluruh isi kelas: PUTUS!!!

***

Hari demi hari berlalu. Minggu dan minggu berikutnya terlewati dengan hampa. Bulan menyusul bulan selanjutnya dengan keengganan seperti lesunya kehidupan Putri setelah ditinggalkan Brody. Kehidupan mereka berdua terpisahkan oleh jarak dan waktu. Brody yang berbeda kelas dengannya tak pernah lagi mengunjungi kelas Putri. Kalaupun mereka bertemu, kejadian selanjutnya sudah bisa ditebak: perang dunia ketiga. Waktu demi waktu sepertinya menjadi milik Brody dan kekasih barunya. Sementara itu, Putri sepertinya berhenti pada satu titik waktu.

Beberapa teman menyalahkan Brody. Sebagian yang lain membujuk Brody untuk meninggalkan kekasih barunya dan kembali kepada sang Putri. Adapun sisanya mengambil sikap tak peduli dengan kisah kasih “cinta anak monyet” itu sembari memasang papan bertuliskan ‘MASBULOH’ di jidatnya. Para guru dan pedagang kantin pun terbelah menjadi kubu yang perhatian dan kubu yang masa bodoh. Mereka yang sayang dan peduli pada Putri selalu memberinya semangat untuk melupakan masa lalu dan tetap tegar menghadapi masa depan. Bagi para orang tua ini, kisah “cinta anak monyet” ini jangan terlalu dirisaukan. Masih banyak hal penting lainnya yang dapat dilakukan oleh Putri.

Bagaimana dengan Brody? Semenjak kejadian itu, Brody memilih menghindari Putri. Kalaupun mereka kebetulan bertemu, kejadian selanjutnya sudah dapat ditebak: perang dunia ketiga. Brody sebenarnya sudah malas bertemu dengan Putri. Sepulang sekolah pun dia tak pernah lagi berlama-lama di sekolah untuk menunggu Putri, melainkan langsung tancap gas motor Ninja 250 cc miliknya untuk menemui kekasih barunya. Brody sepertinya memang telah menemukan pelabuhan baru untuk menambatkan kapal cintanya.

***

Tak terasa setahun telah berlalu sejak kejadian tertangkap basahnya Brody bersama kekasih barunya. Sepuluh bulan berikutnya pun terlewati hingga tibalah saatnya acara perpisahan kelas XII, beberapa minggu setelah UN berakhir.

Putri yang akhirnya mengalah dan pasrah pada keadaan telah mengikuti saran guru-guru yang peduli kepadanya. Dia berusaha melupakan kisah cintanya dan tak mau lagi mengenal pria dalam hidupnya. Dia telah berjanji dalam hati bahwa cukup satu pria saja dalam hidupnya yang menghancurkan harapan cinta masa depannya: Brody! Putri tak mau lagi hancur untuk kedua kalinya. Waktu-waktu luangnya diisi dengan kegiatan belajar, belajar, dan belajar. Putri benar-benar melupakan cinta. Energinya yang tersisa dicurahkan sepenuhnya untuk mengejar prestasi.

Tak percuma usaha yang dilakukan Putri. Sebelum dinyatakan lulus dari sekolah, Putri sudah terlebih dahulu dinyatakan diterima di jurusan Kedokteran Umum, Universitas Indonesia melalui jalur undangan. Semenjak berpisah dengan Brody, peringkat di kelasnya pun semakin meningkat dan tak pernah lepas dari tiga besar.

Pada acara perpisahan itu diumumkan sepuluh nama siswa-siswi peraih nilai UN tertinggi di sekolah tersebut. Nama Putri Cantika Mawangi disebut bersama dengan sembilan siswa-siswi lainnya dan diminta untuk naik ke atas panggung. Hal ini sebenarnya sudah diduga oleh banyak pihak, termasuk teman-teman Putri dan para guru. Mereka memang melihat perubahan yang terjadi pada diri Putri semenjak berpisah dengan Brody. Prestasinya melesat jauh.

Namun demikian, ada satu hal yang tak diduga oleh Putri. Ketika namanya disebut dan pada saat dia berjalan menuju panggung untuk menerima hadiah dari sekolah, tampak pemandangan yang tak dapat dilupakan oleh Putri. Siswa-siswi dan para guru yang hadir segera berdiri dan bertepuk tangan dengan gegap gempita serta ada sebagian siswa-siswi yang bersorak meneriakkan nama putri! Mereka begitu menyayangi Putri.

Di atas panggung Putri bersama sembilan orang lainnya bersiap menerima bingkisan dari sekolah atas keberhasilan mereka mendapatkan nilai UN tertinggi. Tak berapa lama kemudian Kepala Sekolah naik ke panggung dan menyerahkan bingkisan dan memberikan ucapan selamat kepada mereka.

***

Setelah prosesi penyerahan hadiah usai, kesepuluh orang siswa-siswi ini dipersilakan untuk duduk di tempatnya semula. Putri pun berjalan menuju tangga di samping panggung. Namun, sebelum dirinya mencapai pinggir panggung, tiba-tiba muncul seorang siswa yang berlari ke depan panggung dan berteriak, “Putri, tunggu!!”

Siswa ini segera berlari menuju tangga dan naik ke panggung. Putri terbelalak dan terpaku. Sang siswa segera meraih microphone yang dipegang oleh MC dan langsung mendekati Putri. Sambil terengah-engah dia lalu berkata melalui microphone.

“Put, aku sudah lama menantikan hari ini. Aku sudah yakin sejak awal bahwa kamu pasti berhasil meraih cita-citamu selama ini, mendapatkan nilai UN tertinggi dan diterima lewat jalur undangan di jurusan Kedokteran Umum, Universitas Indonesia. Aku sudah sering mendengarmu bercerita tentang cita-citamu ini pada saat kita masih bersama. Aku sadar bahwa hubungan kita pada waktu itu menyita waktu belajarmu. Prestasimu pun agak menurun semenjak kita terlalu sering jalan bersama. Aku menyadari hal itu. Aku tak ingin cita-citamu kandas gara-gara hubungan kita yang banyak menyita waktu belajarmu. Saat aku sadar itulah, aku mencoba mencari cara untuk menjauhi dirimu, tapi kau tak pernah mau berpisah denganku. Akhirnya dengan terpaksa aku merancang sebuah rencana masa depanmu yang sebenarnya aku benci. Aku memutuskan untuk berpisah denganmu dengan caraku sendiri agar kaudapat menggunakan waktu luangmu untuk mempersiapkan cita-cita yang kauinginkan. Izinkan aku untuk pertama kalinya memperkenalnya sepupu jauhku, Winda Sarah Lestari.”

Sejenak semua hadirin terdiam. Tiba-tiba muncullah seorang gadis cantik yang selama ini dibenci oleh Putri. Gadis itu berjalan perlahan ke depan panggung dan kemudian naik ke panggung untuk mendekati Putri.

“Perkenalkan, aku Winda, sepupu Brody,” ucap gadis itu sembari menjulurkan tangannya kepada Putri.

Putri masih terpaku dan tak memercayai apa yang terjadi saat ini di hadapannya. Dengan penuh kebingungan, Putri menyambut tangan gadis cantik yang bernama Winda itu. Sang siswa yang ternyata adalah Brody kemudian melanjutnya ucapannya.

“Winda adalah sepupu jauhku yang kulibatkan dalam rencana masa depanmu. Aku memintanya untuk berpura-pura menjadi pacarku. Aku sengaja bertindak begitu agar kau terpaksa lepas dariku. Hanya dengan cara itulah kau dapat lepas dariku. Sebenarnya aku tak sanggup berpisah denganmu, tapi demi cita-citamu aku rela melakukannya. Tanpa kausadari aku selalu memantau dirimu. Aku juga telah meminta bantuan kepada guru-guru untuk selalu memberi motivasi kepadamu agar selalu belajar, belajar, dan belajar. Aku meminta tolong kepada para guru untuk membuatmu melupakan aku dan fokus mempersiapkan cita-cita masa depanmu. Aku lakukan semua ini karena aku sangat menyayangimu.”

Perlahan air mata Putri terlihat mulai mengalir membasahi pipinya. Brody menatap Putri dan melihat hal itu. Lalu ia melanjutkan ucapannya.

“Kini, setelah semuanya tercapai, aku buka semua yang rahasia yang selama ini aku simpan. Aku katakan sekali lagi bahwa Winda adalah sepupuku. Aku tidak memiliki hubungan apapun selain hubungan saudara dengannya. Di hatiku selama ini hanya ada kamu seorang. Hanya kamu yang aku cintai. Saat ini, detik ini, di hadapan teman-teman semua dan para guru kita, aku memohon kepadamu. Aku mohon kau bersedia kembali kepadaku. Aku sayang kamu, Put.”

Putri tak kuasa lagi menahan tangisnya. Air matanya sudah membanjiri pipinya. Dengan terisak-isak dan suara yang lirih, Putri berkata, “Aku juga sayang kamu, Dy.”

***

=============================
Bekasi, 20 Februari 2014, 02.50 WIB
(Abank Juki)





Share:

0 comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog